LUVI PUJANGGA - Aku tidak semudah angin, yang tiap detik menjelajahimu..
Biarlah aku tetap menjadi ‘ tulisan ’ untuk kau baca..
Aku akan tetap mati sebagai ‘ batu ’ yang kau duduki..
Biarlah aku melihatmu dari sisi yang tak akan kau dekati..
Bukan aku yang tak cukup berani, namun Kau terlalu tuli untuk menerima jeritanku..
Terlalu buta untuk mengenali sosokku..
Aku tahu itu.. dan biarlah tetap seperti ini..
Ya Tuhan.. gantikan aku..
Menjaga hatinya dari kejauhan, agar dia tetap tegar dengan senyumannya yang aku cintai..
Aku tidak akan dekat, dan menyayanginya lebih dalam..
Aku tidak akan menghampirinya, dan berharap jauh..
Cukup, aku menganggapnya lebih dari senyuman dan airmataku..
Dia tidak jauh lebih berharga, dari seteguk air untuk nafasku......
Ya Tuhan.. gantikan aku..
Menjaga hatinya dari kejauhan, agar dia tetap tegar dengan senyumannya yang aku cintai..
Aku tidak akan dekat, dan menyayanginya lebih dalam..
Aku tidak akan menghampirinya, dan berharap jauh..
Cukup, aku menganggapnya lebih dari senyuman dan airmataku..
Dia tidak jauh lebih berharga, dari seteguk air untuk nafasku......
0 komentar:
Posting Komentar