Selasa, 16 Oktober 2012

TRAGEDI

 LUVI PUJANGGA

Tedan ranjau belantara terbakar
Sarat darah air mata
Bersama jerit tangis semesta
Zona gelap tiada, wajah hampa
    Aku berlari bersama mimpi
    Gunturpun tiada hentikan
    Tinggal bilah bambu rapuh aku punya
Terkaman gila, pedang bantai mereka
Air mata seakan pelepas nafsu
Bersama bayangan ia semata
Oh, ibuk ! tunggu aku
Bangkit asal yang lelap
Menuju apa yang terang
Tiada sakti bersama mantra
    Bersama ibuk, semesta ‘kan tunduk
    Bersama ibuk, aku berdiri
    Bersama ibuk pula, aku berlari
    Juga untuk bermimpi
    Dan semua akan berakhir
                Kini ibuk dipelukku
            Lepas nafsu bersama rindu juga
            Sebab, surga di telapaksucinya
            Sebuah cinta yang sempat tertunda kini berjumpa
Tiada khayal bersama cepat,
Sebatas racun menikam aku
Aku termakan serigala
Batinku, lantang! Bersorak!
“ibukkk!!!!”
“ibbbuuuuukkkk!!!!!!”
        Nadiku serasa pecah
        Masa telah tiada untukku
        Adalah sebuah gulita yang kini memakanku…..

0 komentar:

Posting Komentar