LUVI PUJANGGA
Ibu
sekian lama
aku bersemedi direlung gua teduhmu
sembari bertapa
kau suapi aku dengan cinta
dari telagamu
aku meluncur bagai kesiur…
ibu
kaulah danau
tempat aku meredam racau
tak pelak
dari kawahmu aku bermula
ibu
kaulah langit
tempat aku mengemis harap
yang sekali ketika
kau rinaikan hujan kasihmu
ibu
kaulah bumi
tempatku terlentang dan berbaring
bermain dan istirah
ibu
kaulah tanah
tempatku mukim diceruk rahim
seketika kau sawah
tempatku memanen bebutir padi
ibu
kaulah awan
tempatku bernaung dari terik yang pengap
ibu
kaulah laut
tempatku berenang di ombak kasihmu
ibu
kaulah gunung
tempatku memijak dan berdiri regak
dari lerengmu aku mendaki kasihmu
ibu
kaulah samudra
tempatku menampung paru dan jantung
ibu
kaulah dermaga
tempatku melabuhkan perahu jiwa
ibu
kaulah cahaya yang lenyapkan gelapku
kaulah api yang hangatkan dinginku
kaulah air yang sejukkan panasku
kaulah mentari yang terangkan petangku
kaulah rembulan yang menjadi pahlawan malamku
ibu
kasihmu tulus tak perlu di tebus
cintamu teduh tak butuh di sepuh
doamu sejuta lebih mustajab
tinimbang doa seribu kekasih
ibu
sambil mengembara
aku menjadi musafir
yang mencari surga di telapak kakimu
17082011, 6.02 pagi..DEMAK
Ibu
sekian lama
aku bersemedi direlung gua teduhmu
sembari bertapa
kau suapi aku dengan cinta
dari telagamu
aku meluncur bagai kesiur…
ibu
kaulah danau
tempat aku meredam racau
tak pelak
dari kawahmu aku bermula
ibu
kaulah langit
tempat aku mengemis harap
yang sekali ketika
kau rinaikan hujan kasihmu
ibu
kaulah bumi
tempatku terlentang dan berbaring
bermain dan istirah
ibu
kaulah tanah
tempatku mukim diceruk rahim
seketika kau sawah
tempatku memanen bebutir padi
ibu
kaulah awan
tempatku bernaung dari terik yang pengap
ibu
kaulah laut
tempatku berenang di ombak kasihmu
ibu
kaulah gunung
tempatku memijak dan berdiri regak
dari lerengmu aku mendaki kasihmu
ibu
kaulah samudra
tempatku menampung paru dan jantung
ibu
kaulah dermaga
tempatku melabuhkan perahu jiwa
ibu
kaulah cahaya yang lenyapkan gelapku
kaulah api yang hangatkan dinginku
kaulah air yang sejukkan panasku
kaulah mentari yang terangkan petangku
kaulah rembulan yang menjadi pahlawan malamku
ibu
kasihmu tulus tak perlu di tebus
cintamu teduh tak butuh di sepuh
doamu sejuta lebih mustajab
tinimbang doa seribu kekasih
ibu
sambil mengembara
aku menjadi musafir
yang mencari surga di telapak kakimu
17082011, 6.02 pagi..DEMAK
0 komentar:
Posting Komentar